Relai proteksi motor dengan thermistor digunakan untuk mengontrol motor yang terpasang sensor resistor PTC. Sensor temperatur dimasukkan ke dalam belitan stator dan mengukur langsung panas motor. Kontrol langsung dijamin di bawah kondisi operasi berikut ini:
kerja berat
frekwensi switsing tinggi
fase tunggal
suhu ambien tinggi
pendinginan tidak mencukupi
pengereman motor
ketidakseimbangan arus
Relai ini lepas dari arus nominal motor dan metode pengasutan motor. Sensor resistor PTC dihubungkan secara seri dengan terminal Ta dan Tb. Jumlah sensor resistor PTC dibatasi oleh jumlah individu resistor sensor PTC.
RG = R1 + R2 + RN < 1.5 kohm
Di bawah kondisi operasi normal, nilai resistansi di bawah nilai respon. Bila ada salah satu resistor PTC panas berlebihan, maka keluaran relai akan OFF. Setelah dingin, keluaran relai akan ON lagi secara otomatis, bila autoreset dikonfigurasi. Relai yang dilengkapi konfigurasi tombol tekan di depan atau remote reset harus dikontrol melalui masukan kontrol dengan sinyal yang dibutuhkan. Kemungkinan aplikasi lebih lanjut: Monitor temperatur perlengkapan yang dipasang dengan sensor resistor PTC, antara lain:
bantalan mesin giling
ventilator udara panas
oli
udara
instalasi pemanas
Informasi umum temperature termistor
Sensor temperatur thermitor - PTC (Positive TemperatureCoefficient) harus dipilih oleh pabrik motor tergantung pada:
klas isolasi motor IEC 34-11
kategori penggunaan motor
karakteristik khusus motor seperti penampang penghantar belitan faktor beban lebih yang
diijinkan, dan lain-lain
kondisi tertentu yang dijelaskan oleh pemakai, seperti suhu ambien yang diijinkan, resiko akibat rotor terkunci, beban lebih yang diijinkan Satu sensor temperatur harus ditanam di setiap fase belitan motor. Untuk kasus motor sangkar tupai 3 fase, tiga buah sensor harus ditanam di belitan stator. Demikian 3 sensor ini dapat pula digunakan untuk motor dengan dua kecepatan dengan 1 belitan (koneksi Dahlander)
Sensor temperatur thermitor - PTC (Positive Temperature Coefficient) harus dipilih oleh pabrik motor tergantung pada:
klas isolasi motor IEC 34-11
kategori penggunaan motor
karakteristik khusus motor seperti penampang penghantar belitan faktor beban lebih yang
diijinkan, dan lain-lain
kondisi tertentu yang dijelaskan oleh pemakai, seperti suhu ambien yang diijinkan, resiko akibat rotor terkunci, beban lebih yang diijinkan Satu sensor temperatur harus ditanam di setiap fase belitan motor. Untuk kasus motor sangkar tupai 3 fase, tiga buah sensor harus ditanam di belitan stator. Demikian 3 sensor ini dapat pula digunakan untuk motor dengan dua kecepatan dengan 1 belitan (koneksi Dahlander).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar